Kumpulan Berita Populer

Manusia terlahir dengan sifat penakut (pada apa saja)

Ditulis oleh: -

Istri saya seorang Sarjana berumur 31 tahun pd 2007 ini, sedangkan Ibunya dia  berumur sekitar 48 tahun berpendidikan SMP (maklum jaman dulu) . Keduanya mempunyai persamaan yaitu sama-sama takut kalau harus ke kamar mandi pada waktu malam hari.

Istri saya juga percaya bahwa di dekat pohon dekat gang kecil di lingkungan sekitar rumah saya merupakan tempat kediaman kuntilanak! Ia tetap takut bila harus melalui jalan itu pada malam hari, meskipun berjalan berdua dengan saya. Bila ada tetangga yang meninggal dunia, ia akan takut bila malam hari menjelang. Ia menganggap bahwa roh dari orang yang sudah meninggal itu masih gentayangan.

Kadang saya bingung dengan istri saya kenapa hingga saat ini ia tidak bisa menghilangkan rasa takutnya kepada setan dan mahluk gaib sejenisnya, padahal saya, suaminya sudah membuat buku “Salah Paham tentang Setan, Jin, Roh,  Hantu dan Sihir” yang dimaksudkan membantu siapapun untuk menghilangkan rasa takut atas hal-hal yang tidak nyata seperti setan dan sejenisnya. Saya kemudian jadi tidak kaget bila anda para wanita, para istri anda, atau bahkan diri anda (pria) mempunyai perasaan takut atas setan, kuntilanak, sundel bolong dan sejenisnya.

Yang dapat saya simpulkan dari kisah ketakutan istri saya diatas adalah bahwa doktrinasi baik sengaja maupun tidak sengaja lewat cerita maupun film kepada anak-anak semenjak mereka bayi, balita, SD hingga SMP ternyata berbekas hingga mereka dewasa. Jadi ketika kepada teman-teman, orang-orang (ulama, sarjana dan lainnya) termasuk istri, saya katakan bahwa kemungkinan besar setan, jin, iblis dan hantu yang berupa sosok menyeramkan yang suka menganggu manusia itu tidak ada, maka mereka malah menganggap saya ini: aneh, mengada-ada! Jadi saya tidak heran bila anda pengunjung situs ini pun menganggap saya ini aneh.

Rasa takut orang-orang atas setan dan sejenisnya yang didapat dari dongeng masa kecil, kisah teman, buku cerita dan film semakin diperkuat oleh fakta bahwa manusia pada dasarnya dilahirkan dengan sifat penakut! Tidak percaya? Dalam suatu buku (sorry sumbernya saya rahasiakan karena akan saya gunakan sebagai referensi buku saya sekirany suatu saat revisi) disebutkan bahwa manusia ketika dalam kandungan Ibunya ia berada dalam suasana yang damai aman sentosa. Rahim ibu yang tidak seberapa luas itu ternyata mampu melindungi dari segala suara, getaran yang keras menggelegar. Bayi dalam rahim/perut ibu tidak mendengar: bunyi geledek yang menyambar-nyambar dengan suara menakutkan, suara klakson mobil yang hingar bingar, bunyi bajaj yang maraung-raung senak udelnya, suara tertawa ngakak dan lain-lain. Jadi ketika anak saya lahir, maka selama minggu-minggu atau sebulan pertama, sering saya jumpai ia terkaget-kaget hanya karena bunyi atau suara yag menurut saya sangat-sangat pelan.

Ketika anak saya berumur setahun ia juga masih takut bila mendengar suara geledek. Bahkan saya pun masih takut bila berjalan di daerah Parung-Bogor (daerah petir, man!) di tengah hujan lebat yang disertai geledek yang luar biasa kencangnya. Anak Om saya yang saat ini berumur 6 tahun ketika ia berumur 2 tahun menjadi takut ketika di suatu ruangan saya berteriak keras hingga suaranya menggema. Jujur saja pada waktu itu saya sendiri kaget kok ia takut. Selain dari itu posisi bayi yang meringkuk dalam rahim, menurut buku itu,  ternyata berpengaruh ketika lahir. Bayi merasa bahwa tidur terlentang di tempat tidur membuatnya merasa tidak nyaman.

*Sumber Copy Paste dari situs tetangga